Jendela Johari dikembangkan oleh Joseph
Lufh dan Harry Ingham (sehingga bernama Johari). Jendela jo-harry merupakan Kerangka analisis
hubungan
yang menggambarkan
sebuah jendela yang mencerminkan ‘jendela komunikasi dan transformasi’ dalam
proses memberi dan menerima umpan balik, baik berbentuk informasi, pujian
maupun kritik dari orang lain untuk kepentingan pengembangan kepribadian
seseorang.
Jendela Jo-harry
merupakan hubungan dari pola berikut ini :
I
(ST-OT)
OPEN SELF
|
II
(STT-OT)
BLIND SELF
|
III
(ST-OTT)
HIDDEN SELF
|
IV
(STT-OTT)
UNDISCOVERED
SELF
|
I. Daerah Pribadi Terbuka (Open
Self)
Merupakan jendela
saya tahu dan orang lain tahu, yaitu orang mengenal dirinya sendiri dan orang
lain. Open self merupakan bagian diri yang menyajikan semua informasi,
perilaku, sifat, perasaan, keinginan, motivasi, dan ide yang diketahui oleh
diri pribadi dan orang lain. Pada keadaan hubungan seperti ini, terdapat
keterbukaan, kesesuaian, dan sedikit alasan untuk bersikap defensif (ngotot).
Daerah ini merupakan daerah ideal yang mencerminkan kepribadian seseorang yang
mau menberi dan menerima saran dan kritik dari orang lain. Makin kecil bagian
open self, makin buruk komunikasi berlangsung.
II. Daerah Pribadi Buta (Blind
Self)
Merupakan daerah
‘Saya tidak Tahu’ dan ‘Orang lain Tahu’, sehingga daerah ini disebut daerah buta
(Blind Self). Dalam daerah ini, orang mengenal pribadi orang lain tetapi tidak
mengenal dirinya sendiri. Daerah ini mencerminkan kepribadian seseorang yang
hanya mau mengkritik, tetapi tidak mau menerima saran/kritik orang lain.
Kepribadian yang keras kepala dan cenderung defensif. Adanya daerah buta
menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif.
III.
Daerah Pribadi Tersembunyi
(Hidden Self)
Merupakan daerah
‘Saya Tahu’ dan orang lain ‘tidak tahu’ sehingga daerah ini disebut daerah
tersembunyi. Daerah ini berisi segala sesuatu mengenai diri pribadi yang
diketahui diri yang bersangkutan hanya untuk dirinya sendiri. Denagn kata lain,
orang mengenal dirinya sendiri tetapi diri orang yang bersangkutan tidak
dikenal oleh orang lain. Hasilnya adalah bahwa orang tersebut tetap tersembunyi
dari orang lain karena rasa takut terhadap kemungkina reaksi orang lain.
Pribadi yang pada posisi ini akan menjaga sikap, pemikiran dan perasaannya
sebagai sesuatu yang rahasia.dan tidak akan membuka kepada orang lain. Daerah
ini mencerminkan kepribadian yang hanya mau meminta saran/informasi dari orang
lain, tetapi tidak mau sedikit berbagi saran dengan orang lain.
IV. Daerah Pribadi tak dikenal
(Undiscovered Self)
Merupakan daerah
‘Saya Tidak Tahu’ dan ‘Orang Lain Tidak Tahu’, sehingga daerah ini disebut
daerah misteri (unknown area). Secara potensial merupakan situasi yang paling
eksplosit. Orang tidak mengenal, baik dirinya sendiri maupun orang lain.
Pribadi pada daerah ini memperlihatkan perasaan, pemikiran maupun tingkah
lakubaik dirinya maupun orang lain tidak tahu.
KESIMPULAN DARI
JENDELA JOHARI
Apabila seseorang
menghendaki segala ide, perasaan, maupun tingkah lakunya diterima oleh orang
lain maka daerah I (daerah terbuka) harus terbuka lebar. Dan janganlah terlalu
berharap akan penghargaan tinggi terhadap diri dari orang lain. Suatu cara
penurunan ‘pribadi tersembunyi’ dan peningkatan ‘pribadi tebuka’ adalah melalui
proses penyingkapan diri ( membuka diri), yaitu dengan lebih mempercayai orang
lain dan mengutarakan informasi diri kepada orang lain. Untuk mengurangi
‘pribadi buta’dan pada saat yang sama meningkatkan ‘pribadi terbuka’ seorang
individu haruslah mau menerima masukan dari orang lain, dan menggunakan umpan
balik tersebut untuk meningkatkan ataupun merubah pribadi dirinya sendiri.
Sumber : Hutagalung,Inge.2007.Pengembangan
Kepribadian.Jakarta:PT INDEKS
Read more ...